Jumat, 20 April 2012

Mimpi



kemarin malam di langit biru
di awal april 
tanpa sengaja kau berlabuh di mimpiku
tak sempat ku bertanya kenapa
karena ku sudah terbuai dengan hadirmu
entah apa yang terbersit dalam pikiranku saat itu,
hening....
entah siapa yg mmulai..

tiba-tiba tanganku kau genggam erat
dengan sepenuh tanganmu
padahal kita sama tahu, itu di larang

entah setan mana yng merasukiku,
kunikmati hangat tanganmu pada telapakku yang kasar
hingga ku terbangun di subuh yang dingin
dan mendapati sebuah pesan

Yangg.....
" sholat, yukss....!!
:)

Senin, 09 April 2012

Kabut


Senyum bintang malam ini ga seperti malam lalu
Ada yang berbeda
Tak tahu pasti
Ku hanya bisa merasai
Begitu dingin dan sunyi
Tak ada riuh itu

Tak ada celoteh itu
Hanya bisu n getar berlalu
Dengan perlahan
Di balik daun layu

Saat ku tanya mengapa
Hanya angin malam menyahut
Dengan kabut yang tersenyum lembut
Nafaspun laun ku hela

Terantuk ku pada sehelai kain layu
disisi meja bambu berukir melayu
Yang melambai menghiburku
Mengajak kealam syahdu nan teduh
Menyentuh ujung kalbu
Dengan irama merdu
Dari hati beku yang bisu
Ayat sucipun bertalu-talu
Mencairkan kebekuanku

Hmmm….
Inikah saatnya merevolusi
Janji yang dulu teguh?
Adakah tekad yang sedikit rapuh?
Semoga masih di arah dan tujuan yang satu
Aaamiiinn

Ananda, march 2nd 2012

Kamis, 05 April 2012

Tidur Damai



 “ hati senang walaupun tak punya uang…”
Begitu bunyi syair sebuah lagu lawas,  sepertinya syair lagu ini benar adanya, di hadapan gue saat ini ada sekitar 5 orang sedang tidur bergeletakan sehabis sholat zuhur berjama’ah di serambi sebuah mesjid yang teduh di bilangan Jakarta.
Orang-orang bilang sepanas apapun Jakarta, tetep aja mesjid selalu memberikan kesejukan dan keteduhan. Boleh jadi orang2 yg bergeletakan di depan gue ini hanya memiliki sedikit uang untuk hari itu saja, tapi Subhanallah.. raut wajah mereka begitu damai n bersyukur dengan keadaan mereka, meski hanya tidur di emperan mesjid yang lantainya memang agak sejuk, jauh berbeda dengan suhu jalanan yg hanya berjarak 2 meteran dari mereka tidur, begitu panas.
Beberapa dari mereka adalah penjual keliling, tukang ojek, kurir ,sales dan pegawai kecil lainnya. Mereka beristirahat sejenak seusai bertarung bersama terik mentari untuk mencari rejeki yg telah Allah hamparkan di bumi-Nya. Mereka merasa nyaman tiduran di teras masjid tanpa takut ada tangan2 jail yg mencuri barang-barang  mereka (( mungkin tidak ada benda berharga yang di bawa selain hape sejuta umat yang murah dan hanya berfungsi sebagai alat komunikasi  bukan untuk chatting, fesbukan, apalagi twitteran (padahal mereka juga bisa galau :p ) atau mungkin pencurinya juga ga tega kali liat mereka ))yang mau gue share dsini adalah raut wajah mereka begitu damai dan tenang saat tertidur, padahal banyak orang yang lebih kaya dari orang-orang ini  tidak dapat tidur sedamai mereka, mungkin karena pikiran orang kaya itu dibebani oleh harta yang mereka miliki. Walaupun setelah mereka terbangun dari tidur yang singkat ini, wajah-wajah ini akan kembali berpacu dengan waktu guna menjemput rejeki yang telah Allah hamparkan di bumi-Nya yang luas.
Banyak orang kaya merasa iri melihat orang-orang ini mampu memejamkan mata di tempat umum dengan santainya tanpa takut gadget terbaru atau dompet dengan brand internasional beserta isinya nyelonong ga permisi dari sakunya.Seorang dari mereka menghampiri gue dan berkata bahwa ia bersyukur dengan rejeki  yang Allah titipkan buat mereka setiap hari, yang penting bisa makan, kasih nafkah buat keluarga sederhana tercinta, tidur sejenak namun damai, dan yang terpenting sholatnya dapat di jaga dengan baik.
Gue Cuma bisa senyum dan mengiyakan kalimatnya tadi. Gue pun teringat beberapa bait kalimat yang berisi : “ tiap orang membutuhkan 3 hal yang akan membuat mereka bahagia di dunia ini, yaitu seseorang untuk di cintai, sesuatu untuk di harapkan, dan sesuatu untuk di lakukan ( pekerjaan)” .  imajinasi gue pun mencoba menghubungkan apa  yang terhampar di depan mata dan bait bijak ini.  Bahwa orang-orang ini telah memiliki seseorang atau beberapa orang yang mereka cintai dalam hidup ini yang membuat mereka gigih mencari rejeki, mereka memiliki pekerjaan yang mereka lakukan meski mungkin belum mampu mewujudkan semua ingin mereka, dan mereka mempunyai harapan bagi anak-anak mereka kelak agar hidupnya lebih baik dari para ayahnya meski di akhir hayat mereka tidak mampu memberi warisan berupa harta, hanya berupa wasiat untuk  tetap menjaga waktu-waktu sholat agar tidak selamanya miskin, sudah tidak kaya di dunia, maka harus kaya dan bahagia di akhirat.
Meskipun mimpi gue mungkin  jauh lebih besar di banding orang-orang ini, dan kerja keras yang harus gue lakuin mungkin lebih berat dari mereka, gue harus jadi orang kaya biar bisa memberi  dan membantu orang lain lebih banyak, tapi boleh jadi di hari akhir kelak, mereka akan lebih di permudah jalannya karena mereka tetep jaga waktu sholat mereka.  
-          Dari Umar r.a., katanya: “Saya mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda:"Andaikata engkau sekalian itu suka bertawakkal kepada Allah dengan sebenar-benarnya tawakkal, niscayalah Dia akan memberikan rezeki padamu sekalian sebagaimana Dia memberikan rezeki kepada burung. Pagi-pagi burung-burung berperut kosong dan sore-sore kembali dengan perut penuh berisi “. (Diriwayatkan oleh Imam Termidzi dan ia mengatakan bahwa ini adalah Hadis hasan).
-           Barang siapa pada pagi hari aman dalam kelompoknya,sehat tubuhnya, memiliki pangan seharinya, maka dia seolah-olah memperoleh dunia dengan segala isinya. (HR:  Attirmidzi)
Sebuah pelajaran yang berharga banget buat  lo semua, terutama gue.

Ananda,  Johar, Jakarta , April 4th 2012